Ramadhan makin ke penghujung, kepada sesiapa yang telah difardhu ke atasnya bersegeralah menunaikan kewajipannya....
Dari Ibnu Abbas radiyallahu 'anhuma, ia berkata:
"Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan untuk orang-orang miskin.” (Hasan, HR. Abu Dawud Kitabul Zakat Bab. Zakatul Fitr: 17 no. 1609 Ibnu Majah: 2/395 K. Zakat Bab Sadaqah Fitri: 21 no: 1827 dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Sahih Sunan Abu Dawud)
Zakat fitrah hukumnya wajib. Ini merupakan pendapat jumhur ulama, di antara mereka adalah Abul Aliyah, Atha’ dan Ibnu Sirin, sebagaimana disebutkan Al-Imam Al-Bukhari. Bahkan Ibnul Mundzir telah menukil ijma’ atas wajibnya fitrah, walaupun tidak benar jika dikatakan ijma’. Namun, ini cukup menunjukkan bahwa majoriti para ulama berpandangan wajibnya zakat fitrah.
Dasar mereka adalah hadits Nabi Sallallahu 'alaihi wa sallam:
Dari Ibnu Umar radiyallahu 'anhuma ia mengatakan: “Rasulullah Sallallahu 'alaihi wa sallam menfardhukan zakat fitri satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas budak sahaya, orang merdeka, laki-laki, wanita, kecil dan besar dari kaum muslimin. Dan Nabi memerintahkan untuk ditunaikan sebelum keluarnya orang-orang menuju shalat (Ied).” (Sahih, HR. Al-Bukhari, Kitab Zakat Bab Fardhu Sadaqatul Fithri 3/367, no. 1503 dan ini lafaznya. Diriwayatkan juga oleh Muslim)
0 comments:
Post a Comment